Sinopsis
Novel ini mengangkat kisah keluarga Bennet, yang terdiri dari kepala keluarga Tuan Bennet, istrinya, seorang wanita yang kurang peka pada lingkungan sosial dan hanya berorientasi pada harta keluarga juga kelima puterinya. Si bungsu, Lydia, hampir sama seperti ibunya; si sulung, Jane, baik hati dan lembut; tokoh utama, Elizabeth Bennet, merupakan anak kedua yang sifatnya mirip sang ayah, dia sangat cerdas namun keras kepala.
Kisah diawali dengan kedatangan Tuan Bingley, seorang pria kaya, karismatik, dan memiliki kedudukan sosial yang baik, ke Netherfield Park, yang berdekatan dengan tempat tinggal keluarga Bennet. Bingley datang bersama dengan sahabatnya, Tuan Darcy. Sebuah pesta diadakan untuk menyambut kedatangan mereka. Tuan dan Nyonya Bennet berharap puteri-puteri mereka bisa mendapat jodoh yang mapan dalam finansial dari pesta itu. Tuan Bennet tidak mempunyai anak laki-laki, maka dia bisa-bisa hanya mewariskan harta kepada penerus laki-laki. Jika dia meninggal, maka Tuan William Collins, keponakan Tuan Bennet akan menjadi pewaris, sesuai tradisi Inggris kala itu. Ia pun memikirkan masa depan puterinya.
Di pesta itu, Tuan Bingley mendapat penilaiaan yang baik, sedangkan Tuan Darcy dianggap sangat arogan. Tuan Bingley yang sedang mencari pasangan terpesona dengan Jane (kakak Elizabeth). Tuan Darcy bertemu dengan Elizabeth, namun mereka kerap berselisih paham. Suatu hari, kakak Tuan Bingley, Nyonya Caroline mengundang puteri-puteri Bennet ke rumahnya. Di saat itu, Jane jatuh sakit sehingga terpaksa menginap di Netherfield untuk beberapa hari. Elizabeth datang kesana untuk menemani kakaknya. Di sana dia jadi sering bertemu dengan Tuan Darcy yang mulai merasakan ketertarikannya pada Elizabeth.
Tuan Collins, seorang pendeta, mengunjungi keluarga Bennet. Tuan Bennet dan Elizabeth merasa geli dengan sikapnya, Nyonya Catherine de Bourgh juga datang. Tuan Bennet dan Elizabeth kurang suka sifat bertele-tele mereka. Tuan Collins datang ke Longbourn untuk mencari istri dari antara Bennet bersaudara. Dia tertarik pada Elizabeth yang masih belum memiliki kekasih. Di saat bersamaan, Elizabeth berkenalan dengan Tuan Wickham, seorang tentara muda yang mengaku pernah dianiaya oleh Tuan Darcy. Cerita ini menarik perhatian Elizabeth dan menambah kebenciannya pada Tuan Darcy.
Di pesta yang diadakan Tuan Bingley di Netherfield, Tuan Darcy memikirkan tentang kemungkinan pernikahan antara Tuan Bingley dan Jane. Keluarga Bennet juga berharap agar Jane dan Elizabeth bisa segera menikah. Keesokan paginya, Tuan Collins melamar Elizabeth namun ditolak. Tuan Collins menerima penolakan itu dan langsung berpindah hati kepada sahabat Elizabeth, Charlotte, seorang wanita bersahaja yang baik hati. Tuan Bingley tiba-tiba pergi dari Netherfield dan kembali ke London, meninggalkan Jane, dan Elizabeth curiga kalau Tuan Darcy juga Caroline Bingley telah berusaha memisahkan Tuan Bingley dengan Jane.
Pada musim semi, Elizabeth mengunjungi Charlotte dan Tuan Collins di Kent. Elizabeth dan tuan rumah sering diundang ke Rosings Park, kediaman Nyonya Catherine de Bourgh, yang merupakan bibi dari Tuan Darcy; kebetulan Tuan Darcy juga berkunjung. Elizabeth bertemu sepupu Tuan Darcy, Kolonel Fitzwilliam, yang sangat menyanjung kesetiaan Tuan Darcy, menceritakan bahwa Darcy baru saja menyelamatkan sahabatnya dari seorang wanita "yang memiliki banyak perbedaan." Elizabeth terkejut karena menyadari sahabat yang dimaksud adalah Tuan Bingley, dan kebenciannya pada Tuan Darcy menjadi bertambah. Karena itu dia tidak suka dengan kedatangan Darcy yang tiba-tiba menyatakan cintanya kepada Elizabeth dan memintanya untuk menikah. Elizabeth menegurnya atas perbuatannya terhadap Jane dan Tuan Bingley. Mereka terlibat adu mulut; Elizabeth mengatakan Darcy telah menghancurkan kebahagiaan kakak perempuannya, juga telah melakukan hal yang jahat kepada Tuan Wickham, semua itu disebabkan kesombongannya, bukan sikap seorang pria sejati. Tuan Darcy terkejut, dia menjelaskan semuanya kepada Elizabeth dalam sebuah surat: dia mengatakan Wickham telah menggadaikan warisannya untuk uang, untuk membayar utang judi; Wickham juga berusaha kawin lari dengan adik Darcy, Georgiana hanya demi kekayaan. Soal Jane, Darcy mengatakan telah mengamati sepertinya Jane kurang tertarik pada Bingley, dan menilai Jane tidak benar-benar mencintai sahabatnya itu. Dia juga menulis "ingin kesopanan" dari Nyonya Bennet dan tiga puterinya. Elizabeth, yang sebelumnya sangat membenci sikap Darcy mulai berpikir kalau dia sudah salah menilai pria itu.
Elizabeth mengatakan kepada ayahnya kalau Darcy bertanggung jawab dalam hubungan asmara antara Lydia dan Wickham. Ini menjadi salah satu dari dua ilustrasi awal dari Pride and Prejudice.[4] Gaya pakaian menggambarkan waktu ilustrasi dibuat (sekitar 1830), bukan saat novel ditulis.
Beberapa bulan kemudian, Elizabeth, paman dan bibinya mengunjungi Pemberley, kediaman Darcy, dia yakin pria itu tidak ada di sana. Ternyata Tuan Darcy kembali ke Pemberley dan tanpa diduga dia menyambut keluarga Gardiner dengan sangat ramah. Darcy mengenalkan Elizabeth kepada adik perempuannya, dan Elizabeth mulai menyadari kalau dia jatuh cinta pada pria itu. Kedua insan itu tidak bisa berlama-lama menjalin kedekatan karena dikejutkan dengan kabar kaburnya Lydia bersama Tuan Wickham. Elizabeth dan keluarga Gardiner kembali ke Longbourn, dimana Elizabeth menyadari hubungannya dengan Tuan Darcy tidak akan berhasil karena ulah adiknya itu.
Lydia dan Wickham ditemukan, dan mereka menikah; pasangan itu kemudian berkunjung ke Longbourn, secara tidak sengaja Lydia membocorkan kalau Tuan Darcy membantu pelariannya dan dia menghadiri pernikahan itu. Elizabeth mengetahui dari bibinya, Nyonya Gardiner, kalau Tuan Darcy menemukan Lydia dan Wickham kemudian membantu mereka menikah. Kemudian Elizabeth kembali mendapat kejutan karena Tuan Bingley melamar Jane. Lamaran itu diterima.
Nyonya Catherine de Bourgh kemudian mendatangi Longbourn; dia meminta Elizabeth menjauhi Tuan Darcy karena akan dijodohkan dengan puterinya. Elizabeth bingung menentukan perasaannya. Karena terus dihina oleh Nyonya Catherine, Elizabeth kesal dan berjanji tidak akan berhubungan dengan Tuan Darcy. Perkataan itu membuatnya gusar. Pada pagi hari, Elizabeth berusaha menenangkan pikirannya dan berjalan-jalan. Tak disangka dia bertemu dengan Tuan Darcy yang memberikan semua penjelasan. Darcy berjanji tidak akan mengganggu Elizabeth jika dia tidak mencintainya. Elizabeth menentukan perasaannya dan akhirnya dia menerima Darcy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar