Rabu, 03 Agustus 2016

Fairy

Gadis itu melangkah anggun melintasi koordinor sekolah, dia tersenyum kepada setiap orang yang berpapasan dengannya. Ya, dia gadis yang ramah. Mempunyai paras cantik dengan hidung mancung, bibir tipis dan mata yang tajam namun indah. Tubuhnya tinggi, mempunyai kulit seputih kapas dan sedikit kurus. Gadis itu tetap melangkah anggun dengan dagu sedikit terangkat sembari mengulas senyumnya yang manis. 

"Pagi Ren.."

"Pagi Rift.." Dia meletakan tasnya di meja dan melompat ke kursi sahabatnya itu.

"Tumben banget sih dateng pagi Rift?"

"Semalem mati lampu, gw gabisa ngapa2in selain tidur.. Ya you know lah Ren." Jawab Rifat dengan mata fokus ke handphone nya, cowok itu tidak melihat Rena yang berdecak pinggang, seakan tau Rena akan mengeluarkan jurus ceramah panjangnya, buru-buru Rifat mengalihkan pembicaraan.

"Ohiya, gmn? Soal buku itu?" Yang ditanya hanya mengangkat bahu kemudian melengos keluar kelas. Gadis itu terdiam menatap kupu-kupu dengan sayap tosca lewat. Aneh, selama ini Rena tidak tahu ada kupu-kupu dengan sayap berwarna tosca itu. Kupu-kupu itu seperti menatap Rena. Rena mengusap matanya. Hush! Kupu-kupu itu menghilang. Gadis itu tidak tahu jika kupu-kupu seperti itu tidak pernah ada.

***

"Renaaaaa pagi-pagi udah ngelamun ajaaa" teriak Rafael dari bawah. 

Ya, Rafael adalah salah satu sahabat Rena selain Rifat. Mereka biasa dikenal dengan "3R. Rifat Rena Rafael" seluruh penjuru sekolah tau jika mereka sudah seperti keluarga yang sangat susah -bahkan tak mungkin- untuk dipisahkan. 

"Apaan sih Raf! Gw gak ngelamun! Tadi gw liat ada tawon diatas pala lu!"

"Bilang aja lu merhatiin gue pake ngeles segala!"

"Please deh Raf, masih pagi dan lo udah gr? Wtf bro?!"

"Paan sihh dah gue mau piket, have a nice day sweetheart! Iloveyousomuch"

"I hate you, Raf."

"No! I love you, Ren." Ya begitulah Rafael, ia tak segan-segan mengatakan bahwa dia menyayangi ku, tak seperti Rifat yang susahnya minta ampun buat bilang sayang. Kita bertiga memang sangat jujur dan pandai dalam berbagai hal. Mulai dari akademis, bahkan berdebat. Hampir tak ada satupun rahasia yang tak kami ceritakan. Kecuali satu hal. Rifat dan Rafael tak tahu kalau Rena tidak nyata. 

Bel masuk bernyanyi riang.

---
Ya pembaca, Rena tidak nyata. Dia bukan manusia. Dia adalah bagian dari dunia atas, dunia para Fairy. Dia bisa menghilang, berteleportasi, mengeluarkan petir, mengendalikan pikiran. Tapi, dia tak pernah mengeluarkan kekuataanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar