Penyebab pingsan itu dapat terjadi akibat rasa capek, lapar, haus,
terlalu banyak minum minuman beralkohol, gangguan denyut jantung,
penggunaan obat yang tidak tepat, luapan emosi yang berlebihan,
ventilasi ruangan yang tidak baik, anemia (kekurangan sel darah merah),
kekurangan gula darah (hipoglikemi), gejala stroke ringan dan karena
sebab-sebab lain.
Berikut langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi atau menolong korban yang sedang pingsan:
1.
Membaringkan korban dengan kepala lebih rendah dan badannya. Pastikan
pula bahwa saluran pernapasannya terbebas dari benda benda menghambat.
2. Luruskan posisi badan.
3. Lepaskan atau longgarkan pakaiannya.
4. Usapkan kain basah ke bagian muka, dan biarkan ia untuk mengisap bau
amoniak, minyak kayu putih, kolonye atau bau-bauan lain yang menyengat.
5. Bila korban telah siuman, minumkan kopi atau teh panas. Bila pingsan
telah berlangsung lebih dan satu atau dua menit, selimuti korban dengan
kain yang hangat agar tubuhnya tetap hangat.
6. Panggillah ambulans dan bawalah menuju ke rumah sakit terdekat.
Hal-hal
yang biasanya ditunjukkan pada orang yang mau atau akan pingsan adalah
pernapasannya lemah, denyut nadi lemah, muka pucat dan keningnya basah
oleh keringat dingin. Jika hanya mengalami rasa lemah dan masih sadarkan
diri, penanganannya cukup dengan membaringkan di pembaringan atau di
lantai. Jika tidak dapat berbaring sebaiknya jongkok dengan meletakkan
kepala di antara lutut kita. Tindakan ini bertujuan untuk membantu
mengalirkan darah ke otak.
PINGSAN SETELAH TENGGELAM
Kejadian
pingsan seperti ini biasanya terjadi di pinggir kolam renang, di
pinggir sungai atau mungkìn juga terjadi di pantai. Ketika mendapatkan
korban yang mengalami kecelakaan pingsan karena tenggelam, pertolongan
pertama adalah dengan mengeluarkan air dan saluran pernapasan korban
dengan jalan menelungkupkannya dengan posisi kepala lebih rendah dan
badan atau perut.
Jika kemudian didapati fungsi pernapasan dan
denyut jantungnya terhenti, Anda dapat memberikan pernapasan buatan dari
mulut dan melakukan pembangkitan kembali fungsi denyut jantung dan
paru-paru (Resusitasi Jantung Paru) atau yang awam disebut “nafas
buatan”.
Tujuan pemberian nafas buatan ini adalah membuka kembali
jalan pernafasan untuk korban yang pingsan. Hanya saja, pemberian nafas
buatan atau CPR (cardiopulmonary resuscitation) dikhususkan untuk orang
yang benar-benar mengerti tentang teknik CPR.
sumber: detiklife.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar