Mengenal Fisik Ka’bah:
Bagian Luar
Bentuk Ka’bah kira-kira segi empat, dibangun
dengan batu biru yang keras. Tingginya sampai 15 m. Panjang sisi tempat
pancuran air mizab dan sisi depannya adalah 10,1 m. Panjang sisi tempat
pintu Ka’bah dan belakangnya adalah 12 m. Pintu Ka’bah setinggi 2 m dari
lantai, naik dengan menggunakan tangga seperti tangga mimbar. Saat ini,
tangganya terbuat dari kayu berlapis perak yang dihadiahkan oleh salah
seorang pengusaha India ke Ka’bah. Tangga tersebut tidak diletakkan di
dekat Ka’bah kecuali jika pintu itu akan dibuka untuk kunjungan dalam
momen-momen tertentu. Tidak lebih dari 15 kali setahun.

Hajar Aswad adalah sebuah batu mengkilat berbentuk oval tidak beraturan. Warnanya hitam kemerah-merahan. Di batu itu terdapat warna merah dengan garis-garis kuning bekas penempelan potongan-potongan Hajar Aswad yang pecah. Diameternya kurang lebih 30 cm. dan dikelilingi dengan bingkai perak setebal 10 cm.
Pancuran yang muncul dari atas atap di bagian tengah dinding rukun utara dan rukun barat adalah mizab rahmah. Mizab ini dibuat oleh al-Hajjaj bin Yusuf dengan tujuan agar air tidak tergenang di atap Ka’bah. Pada tahun 959 H, Sultan Sulaiman al-Utsmani mengganti ujungnya dengan bahan perak. Kemudian pada tahun 1021 H, Sultan Ahmad al-Utsmani mengganti ujungnya dengan perak berukir yang ditulis dengan tinta biru berselang-seling emas. Pada tahun 1273 H, Sultan Abdul Majid al-Utsmani mengirim pancuran air yang seluruhnya terbuat dari emas. Mizab atau pancuran air itulah yang ada sampai sekarang ini.
Di depan mizab terdapat al-hatim. Yaitu
bangunan melengkung setengah lingkaran yang kedua ujungnya berada di
rukun utara dan barat dengan jarak 2,3 m. Tingginya 1 m dan tebalnya 1,5
m. Bagian ini dibeton dengan batu pualam berukir. Dan di sepanjang
bagian atas terdapat tulisan yang dipahat. Jarak dari tengah dinding
bagian dalam ke dinding Ka’bah 8,44 m. Ruang yang ada di antara keduanya
disebut Hijir Ismail. Tiga meter dari ruang ini, pada masa Nabi Ibrahim
‘alaihissalam termasuk bangunan Ka’bah. Ada yang menyatakan bahwa Hajar
dan Ismail dimakamkan di tempat ini.
Bagian Dalam



Gambar
3: Ini adalah tempat shalat Rasulullah ﷺ ketika beliau memasuki Ka’bah
yang mulia. Raja-raja, gubernur-gubernur Mekah al-Mukaramah, atau tamu
kerajaan selalu shalat di tempat ini sebelum memulai prosesi pencucian
Ka’bah yang mulia. Mungkin setelahnya bisa jadi orang-orang yang turut
serta dalam prosesi pencucian Ka’bah atau masyarakat biasa ikut shalat
pula di tempat ini. Kita memohon kepada Allah termasuk orang-orang yang
mendapatkan keutamaan itu.

Gambar
4: Bagian kecil di dinging Ka’bah berupa batu tertentu. Posisinya
menghadap tempat shalat Nabi ﷺ tadi. Pada batu tersebut tertulis kalimat
“laa ilaaha illallaah, Muhammad rasulullah”.

Gambar
5: Sebuah pintu yang terdapat di dalam Ka’bah. Pintu ini bukanlah pintu
utama Ka’bah. Pintu ini dinamakan pintu taubat. Di dalam pintu tersebut
terdapat tangga menuju kea tap Ka’bah.


Gambar
7: Terlihat 3 tiang lainnya yang berada di dalam Ka’bah. Tiga buah
tiang yang terbuat dari kayu yang terbaik dan disepuh dengan emas murni.
Tampak pada gambar pintu masuk Ka’bah atau dikenal dengan Pintu Ka’bah.
Pada gambar ini juga terlihat lemari yang berada di depan Pintu Ka’bah
dan di atasnya terdapat alat untuk pengasapan kayu gaharu. Yang
digunakan untuk mengharumkan ruang dalam Ka’bah.
Sumber Gambar: Facebook Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul
Daftar Pustaka:
– al-Kharbuthli, Ali Husni. 2013. Sejarah Kabah. Jakarta: Turos.
– al-Kharbuthli, Ali Husni. 2013. Sejarah Kabah. Jakarta: Turos.
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com
Artikel www.KisahMuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar