Majapahit: kisah singkat kerajaan yang mengalahkan bangsa Mongol
Jumat, 21 Agustus 2015 13:35
Relief yang menggambarkan Patih Gajah Mada (sumber: Wikimedia Commons)
Bangsa Mongol mungkin merupakan penakluk paling terkenal di dunia.
Dengan perluasan wilayahnya, banyak kerajaan dihancurkan dan
wangsa-wangsa digantikan. Yang tidak begitu dikenal dunia adalah
ekspedisi ke Jawa pada masa Kublai Khan, termasuk era Dinasti Yuan.
Ekspedisi ini berakhir dengan kekalahan bangsa Mongol, dan melahirkan
salah satu kerajaan besar terakhir dalam sejarah Asia Tenggara, yaitu
kerajaan Majapahit. Perebutan kekuasaan dan kisah yang bercampur-aduk
Kisah Majapahit bermulai di akhir abad ke 13 dengan Raden Wijaya (pendiri Majapahit) pada masa kerajaan Singasari, serta Jayakatwan (raja terakhir Singasari). Ayah mertua Raden Wijaya adalah Kertanegara, yang takhtanya direbut oleh Jayakatwang. Meskipun demikian, Raden Wijaya tidak ikut dihukum, dan diberikan hutan Trowulan, di Jawa Timur. Situs ini kelak akan menjadi ibukota kerajaan Majapahit.

Gerbang Bajang Ratu dan Wringin Lawang, dua contoh arsitektur Majapahit (sumber: Wikimedia Commons)
Menurut sumber-sumber dari Tiongkok, sebelum pengkhianatan oleh Jayakatwang, Kertanegara telah membuat marah Kublai Khan. Dia menolak membayar upeti kepada Kaisar Mongol tersebut, melecehkan duta dari dinasti Yuan yang dikirim untuk menuntut upeti, dan bahkan secara terbuka menantang Kublai Khan. Akibatnya, Kublai Khan memutuskan untuk menghukum Kertanegara degan mengirim 1000 kapal guna menaklukkan kerajaannya.
Sumber-sumber dari Jawa memberikan gambaran lain: ketimbang mencatat Kertanegara menolak membayar upeti, dikatakan bahwa ia merupakan seorang raja bawahan yang bersahabat. Ekspedisi yang dikirim oleh Kublai Khan bukanlah untuk menghukum Kertanegara, akan tetapi untuk membantu Raden Wijaya. Hal ini terjadi karena Raden Wijaya meminta bantuan Kublai Khan untuk melawan Jayakatwang. Selain itu, konon Raden Wijaya menjanjikan Kublai Khan pilihan dari putri-putri tercantik di kerajaan Singasari.
Raden Wijaya memperdayai dan mengalahkan bangsa Mongol
Terlepas versi mana yang lebih akurat, sebuah ekspedisi Mongol dibawah Shi-bi, Ike Mese dan Gaoxing dikirim ke Jawa pada tahun 1293. Raden Wijaya bersekutu dengan tentara Mongol dan mengalahkan Jayakatwang. Setelah kemenangannya, Raden Wijaya diizinkan pulang dengan alasan mempersiapkan upeti bagi dinasti Yuan. Raden Wijaya tidak berniat untuk menjadi raja bawahan Kaisar Mongol, dan memutuskan untuk mengusir tentara ekspedisi keluar dari Jawa. Dia berhasil melakukannya dengan menyerang kamp tentara Mongol dengan tiba-tiba. Kaum Mongol yang terdesak akhirnya mundur ke kapal-kapalnya dan berlayar kembali ke Tiongkok, dengan kehilangan lebih dari 3000 tentara.

Patung Raden Wijaya sebagai Harihara (separuh dewa Siwa, separuh dewa Krishna) - Wikimedia Commons
Kebangkitan Majapahit yang kaya dan berkuasa
Raden Wijaya dinobatkan sebagai Maharaja Majapahit, dan kerajaannya berkembang dengan bertahap. Selain itu, oleh karena lokasi strategisnya di rute perdagangan rempah-rempah, kerajaan Majapahit berkembang menjadi kaya raya dengan menetapkan cukai bagi barang-barang yang dikirim melewati wilayahnya. Masa keemasan Majaphit terjadi pada waktu Raja Hayam Wuruk berkuasa, sebagai penguasa Majapahit yang keempat. Hayam Wuruk memerintah dari 1350 hingga 1398, dan dibantu oleh seorang Mahapatih yang sangat kompeten, Gajah Mada.

Kepala yang diyakini merupakan gambaran Patih Gajah Mada - Trowulan, Jawa Timur
Pada masa dia menjadi perdana menteri, Gajah Mada menambahkan Bali, Jawa dan Sumatra ke dalam kerajaan Majapahit. Meskipun Gajah Mada wafat sekitar tahun 1364, perluasan wilayah berlanjut. Pada tahun 1365, seluruh semenanjung Melayu, dengan pengecualian Sriwijaya dan dua dari koloninya telah ditaklukkan. Pada tahun 1377, Palembang, ibukota Sriwijaya jatuh ke tangan tentara Hayam Wuruk. Kerajaan Tumasik (Singapura), sebuah wilayah dibawah Sriwijaya juga akhirnya ditaklukkan. Akan tetapi lawan-lawannya tidak sepenuhnya hancur, dan anak-cucu mereka kelak akan kembali untuk membuat kacau kerajaan Majapahit.

Pura Maospahit, sebuah pura bergaya Majapahit di Denpasar, Bali (sumber: Wikimedia Commons)
Kerajaan Majapahit yang berusia singkat runtuh
Kerajaan Majapahit tidak berusia panjang, dan kekuasaanya berangsur-angsur berkurang sepeninggalan Hayam Wuruk. Pada awal abad ke 15, sebuah perebutan kekuasaan yang berlangsung empat tahun pecah. Di waktu yang sama, agama Islam mulai menyebar di wilayah Nusantara dan banyak kerajaan memeluk agama baru ini. Diantaranya adalah Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh raja terakhir Tumasik.

Peta yang menunjukkan puncak kekuasaan Majapahit pada abad ke 14 (sumber: Wikimedia Commons)
Dengan bertahan sebagai penganut Hindu-Buddha, kerajaan Majapahit tidak dapat bersaing dengan tetangga-tetangga Muslimnya, dan terus mengalami perpecahan hingga akhirnya bubar pada tahun 1478 atau selambat-lambatnya di awal abad ke 16
sumber : https://elshinta.com/news/23091/2015/08/21/majapahit-kisah-singkat-kerajaan-yang-mengalahkan-bangsa-mongol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar