Dengan berat sekitar 1,3 kg pada orang dewasa, hati merupakan organ internal tubuh terbesar yang terletak di bagian atas rongga perut sebelah kanan. Fungsi hati sangat penting dalam tubuh, antara lain memproduksi protein, memecah nutrisi dari makanan menjadi energi, menyimpan vitamin dan mineral, memproduksi cairan empedu, membantu tubuh menghalau bakteri, dan menyingkirkan racun dari tubuh.
Kegagalan Fungsi Organ
Transplantasi hati umumnya dilakukan ketika organ hati mengalami gagal fungsi misalnya akibat infeksi akut yang terjadi tiba-tiba atau komplikasi yang muncul dari obat-obatan. Gagal fungsi hati juga dapat disebabkan oleh riwayat masalah kesehatan jangka panjang, seperti :- Hepatitis kronis yang berkembang menjadi sirosis.
- Atresia bilier.
- Kerusakan saluran empedu (primary biliary cirrhosis).
- Luka dan penyempitan saluran empedu di dalam dan sekitar hati yang menyebabkan penumpukan cairan empedu di hati (sclerosing cholangitis).
- Adiksi akan alkohol.
- Wilson's disease.
- Hemochromatosis.
- Kanker hati.
- Penumpukan lemak pada hati (nonalcoholic fatty liver disease).
- Fibrosis sistik (cystic fibrosis).
Donor Organ
Tidak mudah untuk memperoleh donor hati, apalagi yang benar-benar sesuai. Ini bisa memakan waktu beberapa hari, bahkan bulan. Dokter akan berusaha mengatasi komplikasi akibat gagal fungsi hati selama masa tersebut.Pada umumnya ada dua jenis pilihan transplantasi hati. Pertama, hati yang berasal dari pendonor yang masih hidup. Pilihan kedua, hati yang berasal dari pendonor yang sudah meninggal dunia.- Pendonor hidup. Pendonor ini bisa berasal dari saudara kandung, pasangan atau teman yang harus mengikuti evaluasi medis dan psikologis terlebih dahulu. Beberapa persyaratan pendonor antara lain berniat untuk mendonor, memiliki kondisi kesehatan yang prima, golongan darah yang sama dengan penerima donor, berusia antara 18 tahun hingga 60 tahun, serta profil ukuran tubuh sama atau lebih besar dari penerima donor.
Prosedur
dari donor jenis ini adalah dengan mengangkat sebagian dari organ hati
pendonor dan menanamkannya pada tubuh penerima yang mengalami penyakit
hati. Diharapkan hati dari pendonor akan tumbuh hingga ukuran normal
dalam beberapa minggu.
- Pendonor yang sudah meninggal dunia. Agar hati pendonor dapat digunakan dalam transplantasi, pendonor yang dipilih umumnya yang mengalami kematian fungsi otak dengan jantung yang masih berdetak.
Risiko Komplikasi
Meski dapat mengatasi gagal fungsi hati, namun prosedur transplantasi hati tidaklah bebas risiko. Ada dua risiko komplikasi yang paling sering ditemui setelah tindakan transplantasi hati, yaitu :- Terjadi penolakan. Hal ini disebabkan imunitas bekerja untuk menghancurkan materi yang dianggap asing yang masuk dalam tubuh. Ini disebut masa penolakan, dialami sekitar 64% dari pasien transplantasi hati, terutama pada enam minggu pertama. Untuk itu, dokter dapat memberikan obat anti penolakan transplantasi hati.
- Rentan terserang infeksi. Obat anti penolakan transplantasi hati yang baru diberikan akan menekan imunitas tubuh, sehingga dapat memperbesar risiko infeksi. Umumnya, infeksi jenis ini akan membaik seiring waktu.
Proses Pemulihan
Salah satu faktor yang menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih setelah operasi transplantasi hati, yaitu seberapa parah kondisi pasien sebelum operasi. . Umumnya untuk benar-benar sembuh diperlukan waktu sekitar 6 bulan hingga satu tahun.Usia harapan hidup setelah transplantasi hati sangat beragam, tergantung dari kondisi masing-masing. Secara umum, lebih dari 70% pasien yang menjalani transplantasi hati berhasil bertahan hidup selama setidaknya lima tahun setelah operasi.Meski belum ada metode yang tepat dalam memperkirakan usia harapan hidup seseorang pascaoperasi, namun ada data yang mencatat bahwa usia harapan hidup sekitar 58% penerima donor hati mencapai 15 tahun. Kegagalan penerimaan hati yang diperoleh dari pendonor muncul sekitar 10%-15% dan disebabkan oleh beragam komplikasi.
Transplantasi hati merupakan salah satu prosedur yang dapat mengatasi kegagalan fungsi hati, namun perlu juga dicermati beberapa risikonya. Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengambil keputusan tersebut.
sumber: http://www.alodokter.com/ketahui-tahap-tahap-prosedur-transplantasi-hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar